1. Teknik
Pengumpulan Data
Data penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang
berbentuk kalimat, kata, atau gambar. Sedangkan data kuantitatif adalah data
yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Data
kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua besar, yaitu data diskrit dan data
kontinum.
Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil
menghitung atau membilang (bukan mengukur). Data ini dapat disebut juga sebagai
data nominal atau kategorikal. Data diskrit diperoleh dari penelitian yang
bersifat eksploratif atau survey. Data kontinum adalah data yang diperoleh dari
hasil pengukuran. Data kontinum dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu data
ordinal, interval, dan rasio.
Data ordinal adalah data yang berjenjang atau
berbentuk peringkat. Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak
mempunyai nol absolut (mutlak). Pada data ini, walaupun datanya nol, tetapi
masih mempunyai nilai. Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai
nol absolut (mutlak). Jadi kalau ada data nol berarti tidak ada apa-apanya.
Bermacam-macam data tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar berikut.
Pengumpulan
data merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian, bahkan merupakan
suatu keharusan bagi seorang peneliti. Untuk mendapatkan data yang diperlukan
dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa metode dalam proses
pengumpulan data, yaitu metode observasi, metode wawancara, dan
angket/kuisioner. Pada pengulpulan data beberapa sarat harus dipenuhi antara
lain : Pada pengumpulan data harus
jelas apa, dimana, kapan dan siapa yang diukur dalam penelitian tersebut. Juga
harus standart alat yang digunakan mengukur, hal ini bertujuan agar hasil data
yang diambil seragam dan dapat dibandingkan. Pengukuran harus sesuai SOP yang
telah dibuat sebelumnya dah sesuai dengan metode pengambilan data yang telah
ditentukan sebelumnya. Pada pengukuran
atau pengujian data dalam jumlah besar perlu diperhatiakan orang yang akan
melakulan wawancara teserbut. Semua hal diatas terutama ditujukan agar hasil
pengukuran yang didapatkan valid dan reliabel.3
1.
Pengamatan
(observasi)
-
Harus
diketahui apa, dimana, kapan dan apa/siapa yang observasi
-
Observasi
harus sesuai dengan SOP
-
Hasil
observasi harus valid dan reliable
-
Harus
diketahui cara mencatat hasil observasi
2.
Wawancara
(interview)
-
Harus jelas
apa, dimana, kapan dan siapa yang diwawancarai
-
Usahakan
membina hubungan baik antara pewawancara dengan responden
-
Pewawancara
hanya mengambil data, tidak boleh mempengaruhi, mengarahkan atau menafsirkan
jawaban responden
3.
Angket/Kuesioner
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang
didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dijawab dibawah
pengawasan peneliti. Kuesioner ditujukan kepada responden, untuk memperoleh
data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik ini cocok untuk memperoleh
data yang cukup besar, dari kelompok/ masyarakat yg berpopulasi besar dan
bertebaran tempatnya
Macam Kuesioner
·
Menurut
sifatnya:
-
Angket umum:
untuk memperoleh data yang selengkapnya (umum) tentang
kehidupan seseorang.
- Angket
khusus: untuk mendapatkan data khusus tentang kehidupan seseoran
·
Menurut cara
penyampaianya:
-
Angket
langsung: disampaikan langsung kepada responden tentang dirinya sendiri
-
Angket tak
langsung: disampaikan kepada responden tentang diri orang laiN
·
Menurut
struktur:
-
Angket
berstruktur: angket yang disusun lengkap dengan jawabanya, sehingga
responden
tinggal memilih.
-
Angket tak
berstruktur: angket yang pertanyaanya meminta jawaban menurut
responden,
sehingga tiap responden jawabanya berbeda
·
Menurut
bentuk pertanyaan:
-
Angket
terbuka: jika responden diberi kebebasan untuk menjawab, menurut
pendapat
responden sendiri.
-
Angket
tertutup: jika pertanyaanya sudah lengkap dengan jawaban, sehingga
responden harus
menjawab sesuai dengan jawaban yang telah tersedia
Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat
Kuesioner
- Pakai bahasa
yang sederhana, yang mudah dimengerti oleh responden, hindari
menggunakan
bahasa yang sulit dimengerti
- Pertanyaan
jangan terlalu luas
- Pertanyaan
tidak boleh double
- Pertanyaan
tidak boleh memimpin atau mengarahkan
- Pertanyaan
diusahakan mudah dijawab responden
-
Pertanyaan
Terbuka yaitu
pertanyaan yang memiliki variasi jawaban yang lias
·
Apakah Saudara
setuju Puskesmas Peterongan dipindahkan ke lokasi Pondok?
·
Apa alasan
Saudara tidak setuju?
-
Pertanyaan
Tertutup, yaitu
pertanyaan yang memiliki variasi jawaban yang sempit, dimana
Apakah Saudara setuju Puskesmas Peterongan
dipindahkan ke lokasi Pondok?
□ Setuju
□ Tidak Setuju
Apa alasan Saudara tidak setuju?
□ Jauh
□ Lahan sempit
□ Tidak ada transportasi
□ Harus pakai jilbab
□ Lain-lain ……
-
Dichotomous
Choice adalah
pertanyaan yang memunkinkan orang yang disurvey hanya dapat menjawab dua buah
jawaban contohnya antara lahin:
Apakah Ibu pernah membicarakan masalah ASI
Eksklusif dengan teman/tetangga?
□ Pernah
□ Tidak pernah
-
Multiple
Choice; Contoh:
Siapakah yang mendorong Ibu datang ke
Posyandu?
□ Suami
□ Orang tua
□ Tetangga
□ Tokoh masyarakat
□ Tokoh Agama
□ Lain-lain …………
-
Check List; Contoh:
Sarana pelayanan kesehatan yang ada di
Kecamatan:
□ Puskesmas
□ Polindes
□ Posyandu
□ Dukun
□ Lain-lain …………
-
Ranking
Question; contoh:
Menurut Saudara siapakah Presiden yang paling
jujur? (Berikan urutan dengan memberi nomor didepan nama presiden)
□ Sukarno
□ Suharto
□ Habibi
□ Gus Dur
□ Megawati
□ SBY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar